Sunday, October 13, 2013

Tentara Tangguh Sabun: Move On!! (Fandri's Parts)

Move on adalah hal yang wajib dilakukan bagi siapa saja yang sedang patah hati, tidak terkecuali Fandri. Setelah lost contact dengan Si Bu Dokter itu, dengan tiba-tiba, datanglah hati lain yang hampir saja bisa mengobati luka hati Fandri saat itu. Kenapa kok hampir?

***

Self Access Room baru saja dibuka oleh dua penjaga cantiknya di pagi yang cerah.
"Din, si Fandri dan Galih kok tumben-tumbennya ya rajin dateng ke sini?" ,kata Asri membuka obrolan.
"Emm... Tauk, mungkin mereka tersepona dengan pesona kita paling... ihihihihii.."
"Huuu... Sok cakep, eh iya juga ya, kita kan cantik, hehehehe.." ,kekeh Asri.

Tidak lama berselang, Fandri pun datang menghampiri mereka yang telah masuk terlebih dahulu. Hari ini dia nampak seperti biasanya, flat, monoton, tanpa ekspresi, tapi berubah raut ketika melihat cewek-cewek cakep yang ada di depannya...

"Pagi say..." ,sapanya pada Asri, sapaan biasa untuk sohib dekat seperti mereka.
"Pagi juga, jaket dan tasnya jangan lupa lho ya..."
"Ok, kamu tuh terlalu baik deh, sama aku..." ,daaan keluarlah sifat aslinya.
"..." ,hanya dijawab Asri dengan senyum manisnya.
"Kok gua ga disapa??" ,protes Dina mencairkan suasana.
"Weleh, ya deh, pagi Din... Kok nambah gendut aja.. Hwehehehehe..."
"Hiiih... Ngeledek ya? Rasain nih.."
"Aduh, hahaha..." ,cubitan Dina melukai lengan Fandri. "Eh, by the way... Si Fauzi datengnya kapan?"
"Entahlah, mungkin ntar jam sepuluhan..." ,jawab Asri.

Ditengah-tengah obrolan mereka, datanglah member Pasukan Sabun dari Lembah Perawan No. 23, Galih A.K.A. Codot.

"Kula nuwun!"
"Mangga..." ,jawab mereka dengan kompak.
"Weh, panjang umur, baruu aja lu kita omongin tadi."
"Oh ya?" ,tanya Galih.
"Enggaaak... Kita bercanda kok, weeek..." ,jawab Asri.
"Hahahahaha... Eh, ngapain lu dimari?" ,pertanyaan Fandri sedikit songong.
"Hm... Hangout."
"Hangout bukan dimarih... Di bunderan sono lho, banyak cewek..." ,saran Fandri.
"Nggak! Sini aja ada cewek cakep kok..." ,kata Galih dengan melirik Asri.
"Halah, udah! Sini, ada yang mau gue ceritain ke lu..."
"Pa'an?" ,kata Galih penasaran.

Fandri mengajak Galih untuk menjauhi kedua cewek penjaga SAR. Nampaknya dia mulai membuka sesi curhat...

"Lu mau denger cerita ga?"
"Ya, coba aja.."
"Ok, dulu waktu SMA, lu dah tahu Si Bu Dokter kan?"
"Hm... Ya ya! Bisa jadi! Bisa Jadi.."
"Nah, waktu pas senggang sehabis kelulusan, ternyata gue otomatis Move on bro!!"
"Weh?? Terus?"
"Yaa gue dapet inceran baru... Ceritanya gini..."

***

Acara perpisahan untuk angkatan 2011/2012 SMA N 1 Miasma telah berlangsung pagi itu, Fandri menempati posisi strategis untuk membiarkan naughty eyes-nya leluasa memantau sekeliling untuk mencari "Makhluk-makhluk Halus" yang berkeliaran di sekolahnya...

"hm... nothing special... just flat oppai and tepos butts.... but wait, kok ada yang manis yah?" ,pikirnya dalam hati. Suzy, anak IPA, adik kelas Fandri yang tidak sengaja bertatap mata dengannya waktu acara masih berlangsung, sepertinya Fandri tertarik untuk mendekatinya, rasa penasaran dan jiwa yang haus akan informasi pun menyala kembali dalam raga Fandri.

"Eh dek, sini bentar..." ,Fandri bertanya pada salah satu teman sekelas Suzy.
"Iya kak, ada apa?"
"Ituuuu... Temen kamu ya?"
"Iya, ada apa? Kakak naksir yaaaa.... Mo dikenalin?" ,tembak langsung oleh si adik kelas itu.
"E buset! Lu peramal ya? Gaaa.... Kakak cuma pengen tahu namanya ajah..."
"Emm.. Namanya Novi kak..." ,jawab si adik kelas itu dengan berbohong. Anehnya, Fandri percaya dengan adik kelasnya itu.
"Hm... Namanya Novi... Kok perasaan gue ga setuju kalo dia tuh namanya kayak gitu...?" ,heran Fandri dalam hati.

***

Esok harinya, Fandri masih kepikiran dengan yang namanya Novi. Ketika dia sedang nongkrong di koperasi sekolah, pucuk dicinta, ulam pun tiba, Suzy datang dengan seorang temannya yang mungil.

"Weh... Ada doi tuh, sapa ahh..." ,batin Fandri.
"Hai dek, boleh kenalan ga?" ,kata Fandri dengan pede-nya.
"..." ,Suzy diam saja tak berani untuk membalas sapaan Fandri.
"Lho kok diem aja?"

Suzy pun meninggalkan Fandri pergi ke kelasnya. Nampaknya Fandri bingung dengan sikap perdana yang ditunjukkan Suzy kepadanya. Dia pun tidak menyerah, didatangilah Suzy ke kelasnya langsung dan nekat mengajak kenalan didepan kelas Suzy.

"Hai, aku Fandri, aku juga anak IPA lhoo, kamu Novi ya?" ,tanya Fandri dengan polosnya, tak sadar sedang dikerjai oleh temannya Suzy waktu itu.
"Hihihihi... " ,tawa Suzy segera setelah tebakan Fandri salah.
"Kak, kamu lucu ya, aku bukan Novi, Novi itu temen aku yang ini..." ,jawab Suzy sambil menggandeng temannya yang mungil itu.
"Akhirnyaaaa Ya Tuhaaan... Dia bicara juga, suaranya gimanaaa gitu... " ,sorak gembira dalam hati Fandri.
"Ohh.. Asem, temenmu tuh, yang ngasih tahu ke kakak, kalo namamu itu Novi, bukan Suzy.."
"Lagian, kalo mo kenalan, kok ga ke orangnya langsung?" ,tanya Suzy.
"Yaaa gimana yaaa, hehehehe..." ,Fandri dibuat grogi dengan pertanyaan Suzy.
"Kok malah tertawa?"
"Yaaa kayaknya kakak malu untuuk langsung berkenalan denganmu..."
"Ooo... Gak apa-apa kok kak, kenalan aja..."
"Yaudah, aku Fandri, kakak kelas kamu, kelasku ada di bagian timur perpus, boleh minta nomer hape ga?"
"Aku ga punya hape kak..."
"Oh, oke deh... Sampai ketemu lagi ya..."

Fandri meninggalkan kelas itu dengan rasa kecewa, "Berarti gue harus ngedeketinnya langsung, tanpa perantara, ah, ga asik, gue terlalu pengecut untuk pendekatan secara langsung..."

***

"Nah, itu die Gal.... Gue berhasil ngeyakinin doi untuk ngambil kuliah di Universitas kita, dan ortunya pun setuju... Tapi masalahnya, doi ga mau sejurusan ma kita, katanya dia mo jadi guru SD aja... Sialan!" ,umpat Fandri.
"Hahaha... Sabar brooo, kan udah sekampus, jadi masih bisa dong, untuk sekedar, yaaaa..... Ketemuan gitu?"
"Ya sih, tapi gue curiga ma satu akun cowok temen kakaknya doi, akun itu selalu posting di wall-nya doi, dan tanggepan doi pun positif semua, apa ga frustasi gue? Akunnya tuh, namanya Anugrach2 apaaaa gitu, oia! Anugrach Terindah, dari stalking gue, yang punya akun itu kayaknya anak motor..."
"Hm... Positive thinking aje dah bro.." ,hibur Galih.
"Yoi men... Tapi kayaknya, rasa-rasanya gue dah ga minat lagi ma doi deh... Sms gue udah ga dibales lagi ma doi, yaudah, daripada ngebuang-buang pulsa, mending nyerah aja, toh kayaknya aja doi ga pernah ngerespon gue... hahhh..." ,rasa sesal menghampiri Fandri.
"Hm... Cari yang laen lah, cewek banyak yang cakep dikampus kita, ya nggak?"
"Emb... Tapi kayaknya, gue mo ngedeketin si Mira aja deh, hihihihihi..." ,bilang Fandri dengan muka nyebelin tanpa rasa dosa.
"Walah?! Yo wes, lanjutkan... Tak dukung pokoke... Hahahaha..." ,dukung Galih.
"Hahahaha... Aduh perut gua! Yuk makan Gal? Lu laper ga?"
"Iya nih, yok makan mie ayam di Warung Silir? Sekalian ntar gue mo balik pulang..." ,ajak Galih.
"Cakep! Say... Gue ma Gal mo maksi dulu yah? Gue pinjem sendal SAR ma nitip tas ma jaket gue, ok?" ,kata Fandri kepada Asri.
"Ok say..."
"Mo kemana?" ,tanya Dina.
"Mo makan dulu..." ,jawab Gal.
"Kok ga ngajak-ngajak?"
"Lu titip aja ke kita, ntar kalo lu ikut, yang jagain siapa, yang nemenin sayangku siapa? Kan kesian...?" ,canda Fandri.
"Ya deh, ga jadi ikut gue..." ,kata Dina.

Dua member Pasukan Sabun dari Lembah Perawan itu pun meninggalkan SAR. Di Warung Mie Ayam Silir, mereka pun masih membicarakan topik yang sama, tak ayal, dua orang pun sudah cukup untuk menciptakan obrolan khas cowok mesum di sembarang tempat, sambil menikamati makan siangnya, mereka memaksimalisasikan fungsi mata indera penglihatan mereka untuk "Makhluk-makhluk Halus" yang berseliweran disekitar warung...

"Eh, itu dia, si Mira, Gal!!", seru Fandri... (bersambung)

No comments:

Post a Comment